Bangkit, Bergerak, dan Menginspirasi

Oleh: Dan Artadinan

Tanggal 20 Mei setiap tahunnya menjadi penanda penting dalam sejarah bangsa kita. Hari Kebangkitan Nasional bukan sekadar momen seremonial, tapi sebuah panggilan jiwa, untuk kembali menyadari siapa kita, dari mana kita berasal, dan ke mana kita hendak menuju. Sebagai pendidik dan tenaga kependidikan, kita bukan sekadar pelaksana tugas administrasi atau pengajar mata pelajaran. Kita adalah penjaga nyala semangat bangsa ini.

Lebih dari satu abad lalu, para pemuda terdidik mendirikan Budi Utomo, sebuah organisasi yang lahir dari kesadaran akan pentingnya pendidikan, persatuan, dan kemajuan. Mereka sadar bahwa bangsa ini hanya bisa merdeka jika rakyatnya cerdas, bersatu, dan mau bergerak.

Hari ini, di lingkungan SMAN 1 Ciamis, kita mewarisi semangat itu. Tetapi kebangkitan di zaman ini bukan lagi soal angkat senjata. Kebangkitan hari ini adalah kesadaran untuk bangkit dari rutinitas tanpa makna, dari sikap apatis, dari budaya kerja yang kehilangan nyawa. Kita perlu bergerak, bukan hanya hadir. Kita harus menginspirasi, bukan sekadar mengajar.

Dan untuk bisa menjadi sosok yang menginspirasi, ada nilai-nilai dasar yang tidak bisa ditawar:

  1. Disiplin

Disiplin bukan hanya soal hadir tepat waktu. Disiplin adalah bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap institusi, dan terhadap masa depan peserta didik kita. Sekecil apapun pekerjaan kita, mengatur jadwal pelajaran, mencatat nilai, atau menjaga kebersihan lingkungan, ketika dilakukan dengan disiplin, itu adalah bentuk kebangkitan.

  1. Kejujuran

Di tengah zaman yang mudah tergoda oleh instan dan pencitraan, kejujuran adalah kompas yang menuntun kita tetap di jalan yang lurus. Kejujuran dalam mendidik, dalam menilai, dalam bekerja, adalah warisan moral yang akan dikenang murid-murid kita jauh melampaui nilai rapor mereka.

  1. Dedikasi Maksimal

Dedikasi adalah mata uang paling bernilai dalam dunia pendidikan. Ia tidak selalu dibayar dengan uang, tapi dengan perubahan nyata dalam hidup anak-anak yang kita bimbing. Dedikasi seorang guru dan tenaga kependidikan tidak pernah sia-sia, sebab setiap tetes peluhnya menumbuhkan generasi yang lebih baik.

Hari Kebangkitan Nasional ini adalah saat yang tepat untuk kembali melihat ke dalam:
Apakah kita sudah benar-benar bangkit? Apakah kita hanya bekerja, atau kita benar-benar bergerak? Apakah kehadiran kita di sekolah hanya sebatas formalitas, atau sudah menjadi sumber inspirasi?

Mari kita ubah semangat kebangkitan ini menjadi budaya kerja kita sehari-hari. Mari saling menguatkan, bukan saling menunggu. Mari menjadi pribadi yang membangkitkan semangat satu sama lain, bukan hanya memberi perintah atau menagih hasil.

Saya percaya, dengan semangat ini, SMAN 1 Ciamis bukan hanya akan menjadi sekolah yang unggul secara akademik, tapi juga rumah besar bagi orang-orang yang bekerja dengan hati, berpikir dengan jernih, dan melayani dengan sepenuh jiwa.

Bangkitlah, bergeraklah, dan jadilah inspirasi!
Untuk Jabar Istimewa dan Indonesia Emas. Untuk anak-anak kita. Untuk diri kita sendiri.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top